TEKS BERJALAN

Selamat Datang di halaman Blogspot Panti Asuhan YTPA Majalengka

YTPA SIAP GELAR LOMBA 17 AGUSTUS



"MAKNA HARI KEMERDEKAAN BAGI KAUM MUDA" 

Menyongsong Kemerdekaan RI Ke-70 sudah sepatutnya kita sebagai warga negara Indonesia tak terkecuali anak-anak di Panti Asuhan ini berbangga dan bersyukur. bagaimana tidak? 70tahun lalu bahkan lebih leluhur kita telah bersusah payah mengorbankan jiwa raga, harta, bahkan keluarga demi membebaskan diri dari belenggu antek-antek jepang dan sekutunya yang kala itu menguasai hampir seluruh daratan Nusantara. pada tanggal 17 Agustus 1945 Presiden Soekarno Memproklamirkan Kemerdekaan dengan suara yang lantang, suara takbir serdengar dimana-mana.. Allohuakbar ... Allohuakbar, suara yang membuat siapapun yang mendengarnya dibuat merinding, haru, sedih, bahagia campur aduh kala itu...

kita tahu semua itu berkat perjuangan para pahlawan yang telah berjuang dengan segenap kemampuannya, bukan karena senjata yang lengkap atau teknologi canggih, namuh hanya berbekal keyakinan dan doa cahaya kemerdekaan perlahan mulai terlihat terang.

lalu apa esensi kemerdekaan di jaman Moderen ini? sebagai anak muda generasi penerus bangsa mari kita awali semuanya dari hal yang kecil dan sederhana, tak perlu berfikir jauh dulu tentang bagaimana merubah negara ini atau menjadikan sistem di negara ini seperti ini dan itu, namun mari kita perbaiki diri kita dulu, mulai dari ketaatan kita terhadap Agama, Orang Tua, Sekolah, atau selektif memilih pergaulan dan lain sebagainya. karena perang kita saat ini adalah tentang melawan ketamakan, kerakusan, kejahatan narkoba yang sewaktu-waktu mungkin saja menimpa diri kita. Maka melalui kegiatan-kegiatan perlombaan  di hari kemerdekaan ini setidaknya kita mengenang/memperagakan perjuangan demi mendapatkan tujuan/keberhasilan. (jejen)





Read More..

MAKNA HARI LEBARAN

Liputan6.com, Jakarta Idul Fitri telah tiba. Bersama-sama dengan umat Islam semuanya dari segala arah dan penjuru dunia dari Sabang sampai Merauke tak henti-hentinya mengumandangkan alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil.

Bahkan sebagaian masyarakat pada malam hari raya tiba melakukan takbir keliling yang sudah menjadi budaya. Ini sesungguhnya merupakan manifestasi kebahagiaan setelah berhasil memenangi ibadah puasa. Juga sebagai bentuk ungkapan rasa syukur pada Allah SWT atas kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalankan ibadah puasa ramadan selama satu bulan penuh.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. ” Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Hiasilah hari rayamu dengan takbir.”

Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk menyucikan Allah dan semua yang berhubungan dengan-Nya. Tidak lupa puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambaNya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan bahwa Dia Dzat yang maha Esa dan maha kuasa.

Hari raya Idul Fitri merupakan puncak pelaksanaan ibadah puasa. Idul Fitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa. Kata Id berdasar dari akar kata aada – yauudu yang artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAWyang artinya :”Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya." Dalam Riwayat lain: "Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari).

Dengan demikian, makna Idul Fitri adalah hari raya saat umat Islam kembali berbuka atau makan. Karena itu salah satu sunnah sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Ini menunjukkan bahwa hari raya idul fitri 1 syawal itu waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa.

Sedangkan kata Fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan dari akar kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘alayh). Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (Muttafaq ‘alayh).
Kesimpulannya, Idul Fitri bisa berarti kembalinya kita kepada keadaan suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam kesucian (fitrah).


Read More..

Sekilas tentang panti...


Pada tanggal 5 Mei 1950 Organisai Budi Istri dimana dalam susunan Pengurusannya Ibu Sulaeman selaku Ketua (Istri) Bupati Majalengka menyerahkan sebuah peralatan anak-anak yatim piatu kepada Wanita PUI (Persatuan Umat Islam) pada mulanya bernama Patimiyah. Perawatan tersebut dimaksudkan dengamelaksanakan kegiatan Anak-anak Yatim, Piatu, Terlantar di Kabupaten Majalengka yang seluruhnya 14 (empat belas) anak terdiri dari 8 (delapan) anak laki-laki dan 6 (enam)  anak-anak perempuan interval antara 5 (lima) tahun sampai 13 (tiga belas) tahun.

Di tempat perawatan anak-anak didampingi Ibu Asrama dan Pimpinan Asrama.Keberlanjutan dan penyerahan Lembaga Persatuan itu maka Wanita PUI membuat susunan Pengurus serta Program Kerja pada tanggal 19 Mei 1950. Setelah terbentuknya susunan pengurus dibentuklah Prioritas Program kerjanya yaitu :
a.     Mengadakan expansi Lembaga Perawatan berupa menjalin hubungan dengan mitra-mitra 
       demi keberlangsungan lembaga agar dapat mempeoleh dana memenuhi kebutuhan-kebutuhan
b.     Menyusun, menghimpun, menginventarisir dan mengolah data nama-nama donatur agar  
       terpenuhi dana dan perlengkapan Perawatan tersebut.

Tempat Perawatan pertama menggunakan sebuah bangunan terletak di jalan Kartini Majalengka cukup strategis dipinggir jalan besar. Mengingat bangunan cukup besar tetapi penghuninya sedikit, maka pengurus perawatan membina hubungan dengan Kantor Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Majalengka dengan menawarkan pengasuhan anak-anak terlantar untuk dapat di rawat oleh Lembaga Peralatan tersebut. Kemitraan berubah tanggapan positif dari kecamatan-kecamatan yang memberikan kepercayaan bertambahnya penghuni menjadi 30 (tiga puluh anak-anak) terdiri dari 12 (dua belas anak perempuan) dan 18 (delapan belas anak laki-laki)

Seiring dengan berjalannya waktu maka Pengurus  Perawatan mempunyai konklusi bahwa pengurus rumah perawatan bekerja tidak bersifat temporer. Pengurus berusaha agar memiliki bangunan berupa rumah perawatan Yatim Piatu dimana selanjutnya dibentuk menjadi badan Khusus Yayasan Taman Pendidikan Anak-anak (YTPA)

Yayasan Taman Pendidkan Anak-anak (YTPA) dikukuhkan dengan Akte Notaris No. 28 pada tanggal 31 Mei 1955 dengan penambahan penghuni menjadi 40 (empat puluh) anak YTPA.
Dengan bertambahnya penghuni maka pengurus YTPA menggagas melalui upaya lebih intensif  terkait ditingkat Pusat, maka Alhamdulillah dengan kucuran dana Bantuan dari  Jakarta  akan mendapatkan gedung Perawatan.

Dari bantuan dana di Jakarta terwujudlah sebuah bangunan Gedung yang Represenetatif di jalan Suma Babakan Jawa Majalengka terdiri dari :
1.            Ruang Tamu
2.            Ruang Makan
3.            Ruang Tidur Anak-anak Puteri
4.            Ruang Tidur Anak-anak Putera
5.            Ruanga Kantor
6.            Ruang Dapur
7.            Ruang Kamar Mandi / WC, dengan halaman bangunan gedung yang
             cukup luas.
Pemakaian gedung tersebut digunakan oleh YTPA pada tanggal 1 Februari 1958 menampung 50 (lima puluh ) anak-anak.
Untuk dapat menerima bangunan tersebut YTPA diharuskan menjalani ujian kelayakan dan kepatutan dalam kapasitas pengelolaan manajemennya selam 10 (sepuluh tahun). Atas keuletan dan ketekunan pengurus YTPA dalam mengelola manajemen ditambah dengan responsibilitasinya yang kuat maka pada tanggal 1 Februari 1968 bangunan tersebut diserahkan dan dihadiahkan sepenuhnya kepada Pengurus YTPA, dengan hak milik dalam Surat Pengantar tanggal 5 Maret 1968 No. DB ISEK 2 – 45 tertuang pada BERITA ACARA SERAH TERIMA GEDUNG NO 482 – 54 / I.
Dengan adanya serah terima tersebut, segala sesuatunya mengenai manajemen keadaan sarana prasarana, kesekretariatan serta operasional menjadi tanggung jawab penuh Pengurus Yayasan Taman Pendidikan Anak-anak (YTPA).

Read More..