Liputan6.com, Jakarta Idul Fitri telah tiba. Bersama-sama
dengan umat Islam semuanya dari segala arah dan penjuru dunia dari
Sabang sampai Merauke tak henti-hentinya mengumandangkan alunan suara
takbir, tasbih, tahmid dan tahlil.
Bahkan sebagaian masyarakat
pada malam hari raya tiba melakukan takbir keliling yang sudah menjadi
budaya. Ini sesungguhnya merupakan manifestasi kebahagiaan setelah
berhasil memenangi ibadah puasa. Juga sebagai bentuk ungkapan rasa
syukur pada Allah SWT atas kemenangan besar yang diperoleh setelah
menjalankan ibadah puasa ramadan selama satu bulan penuh.
Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. ” Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Hiasilah hari rayamu dengan takbir.”
Takbir
kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan
keagungan Allah SWT. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk
menyucikan Allah dan semua yang berhubungan dengan-Nya. Tidak lupa puji
syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah
pilih kasih kepada seluruh hambaNya. Sementara tahlil kita lantunkan
untuk memperkokoh keimanan bahwa Dia Dzat yang maha Esa dan maha kuasa.
Hari
raya Idul Fitri merupakan puncak pelaksanaan ibadah puasa. Idul Fitri
memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari
kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertaqwa. Kata Id berdasar dari akar kata aada – yauudu yang
artinya kembali sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan
bisa berarti suci. Fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar (sighat mashdar dari aftharo – yufthiru) dan berdasar hadis Rasulullah SAWyang artinya :”Dari
Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat)
pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya." Dalam Riwayat lain: "Nabi SAW. Makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari).
Dengan
demikian, makna Idul Fitri adalah hari raya saat umat Islam kembali
berbuka atau makan. Karena itu salah satu sunnah sebelum melaksanakan
shalat Idul Fitri adalah makan atau minum walaupun sedikit. Ini
menunjukkan bahwa hari raya idul fitri 1 syawal itu waktunya berbuka dan
haram untuk berpuasa.
Sedangkan kata Fitri yang berarti suci,
bersih dari segala dosa, kesalahan, kejelekan, keburukan berdasarkan
dari akar kata fathoro-yafthiru dan hadis Rasulullah SAW yang artinya “Barangsiapa
yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata
karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaq ‘alayh). Barangsiapa
yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan
semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya
yang telah lalu. (Muttafaq ‘alayh).
Kesimpulannya, Idul Fitri bisa berarti kembalinya kita kepada keadaan
suci, atau keterbebasan dari segala dosa dan noda sehingga berada dalam
kesucian (fitrah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar